Vibes orang bersepeda saat ini mungkin sedang saat rendah-rendahnya. Pindahnya ke hobi yang lebih nyaman seperti padel, tenis atau lari menjadi alternatif yang lebih tidak menyiksa. Tidak perlu panas-panas, kehujanan, hanya untuk menambah kilometer demi disetor ke Strava. Apalagi sekarang sebagian besar warga Indonesia menjalankan ibadah puasa. Pastinya kegiatan olahraga berat akan ditangguhkan sampai selesai Idul Fitri.
Untuk menjaga niat dan vibes bersepeda, salah satunya bisa dilakukan dengan mengikuti perkembangan lomba sepeda di ajang kompetisi tertinggi dunia. Meski belum ada GrandTour yang berjalan, Tapi sudah ada event-event pemanasannya.
Baca Juga: Lenny Martinez Cetak Kemenangan Pertama WorldTour di Etape 5 Paris-Nice
Nah, sekarang yang sedang berlangsung ini Paris-Nice. Sebelumnya Pogacar memenangi balapan Strade Bianche dengan luar biasa. Kok luar biasa? Lha gimana nggak luar biasa, Pogacar sempat jatuh, gulung-koming atau sampe gulung-gulung di aspal, offside ke rumput, berjalan lagi ke sepeda, naik sepeda, balapan lagi sama Tom Pidcock dan menang. Dramatis. Luar biasa.
Gantian dong. Pemirsa menunggu jagoan andalan kita bersama. Kita-kita yang “bosen” Pogacar juara terus. Kandidat terkuatnya hanya Jonas Vingegaard dari Visma Lease a Bike. Dia berlaga di Paris-Nice yang diadakan 9 sampai 16 Maret.
Singkat cerita, Vingegaard berhasil menguasai balapan sampai menjelang finish etape 4. Tapi di 200 meter terakhir, Joao Almeida, pembalap dari UAE Team Emirates-XRG, mendahuluinya. Celakanya ini baru pembalap domestique-nya Pogacar loh!
Tapi tenang, Vingegaard masih memakai yellow jersey, masih mimpin klasemen. Ternyata kelegaan ini hanya bertahan sebentar. Jonas jatuh di etape 5, kemarin malam. Dia tidak bisa kembali strong, jelas-jelas menahan sakit ketika bersepeda sampai ke finis.
Walau finish nomor ke-16, selisihnya hanya 26 detik dari nomor satu. Dan posisinya merosot ke peringkat kedua di jajaran general classification, bagaimana Jonas setelah ini?
Baca Juga: Olav Kooij Menyihir Lawan, Menang di Etape 4 Tirreno-Adriatico
Keadaannya masih diperiksa tim medis, separah apa tangannya? Memungkinkan tidak untuk berlomba? Kita tunggu saja. Paling tidak ketika Tour de France 2025 digelar jangan biarkan Pogacar berlomba “tanpa” musuh sepadan.
Yang team Pogi santai aja, paling-paling kalian cuma bertanya-tanya sepeda barunya kapan dipakai gelut ya? Menurut saya kalau keadaan aman pasti dipakai. Memakai sepeda baru dan juara itu memang harapan produsen dan si atlet juga wkwkwk.
Mari kita saksikan lomba-lomba ini. Biar kita ada referensi bila kita mau macak atlet, macak = meniru seolah-olah atlet. Sekian. (Johnny Ray)
Photo by Getty Images