The Queen of the Monumentals Classic akan berfokus pada balapan Paris-Roubaix yang digelar Minggu, 13 April 2025. Balapan ini akan memasuki edisi ke-122 sejak pertama kali digelar pada tahun 1896 silam.
Peloton akan bersaing melintasi rute sejauh 259 Km dari Compiegne menuju Roubaix. Tak seperti balapan Flanders lainnya, Paris-Roubaix merupakan balapan yang spesial, unik, sekaligus menyiksa. Tidak ada balapan lain dengan jalur cobble (jalur berbatu) yang lebih intens daripada Paris-Roubaix. Setidaknya terdapat 30 segmen cobble dengan total jarak 55,3 Km yang harus dilalui para pembalap.
Oleh karenanya, tingkat kesulitan balapan ini sangat tinggi. Paris-Roubaix biasanya mengakibatkan kekacauan, masalah teknis, hingga kelelahan ekstrem bagi para pembalap.
Tahun lalu, Mathieu van der Poel (Alpecin-Deceuninck) mendominasi Paris-Roubaix 2024 dengan serangan solo sejauh 60 km untuk memenangkan edisi tercepat Hell of the North, julukan Paris-Roubaix. Van der Poel mengitari velodrom Roubaix yang menjadi lokasi finis. Ia berpesta di depan banyak penonton sekaligus meraih kemenangan keduanya secara beruntun.
Akan tetapi, Van der Poel akan mendapatkan penantang lebih kuat tahun ini. Dan mungkin terkuat yang pernah ada. Ia adalah Tadej Pogacar, sang pemilik gelar Triple Crown musim lalu. Juara di dua balapan GrandTour, Giro d'Italia dan Tour de France serta Kejuaraan Dunia UCI. Tak hanya itu, Pogacar juga merebut trofi pada balapan Tour of Flanders musim ini.
Persiapan terakhir Pogacar dan timnya jelang Paris-Roubaix 2025. (Sumber: IG @tadejpogacar)
Pogacar akan menjalani debutnya di balapan Paris-Roubaix. Pembalap Slovenia itu lebih dikenal dalam kehebatan menaklukkan tanjakan. Spesialis balapan multi-etape dengan sederet prestasi sebagai juara general classification (GC). Akan tetapi, kemenangannya di Tour of Flanders atas Van der Poel beberapa waktu lalu jadi pembuktian lain bagi Pogacar. Ia dapat bersaing di balapan dengan segmen cobble yang intens melawan Van der Poel.
Kemenangan di Paris-Roubaix akan menyempurnakan karier Pogacar. Menjadikannya sebagai pembalap yang komplet dan serba luar biasa. Selain itu, gelar juara di Paris-Roubaix juga akan semakin melengkapi koleksi trofi balapan monuments classic milik Pogacar. Sejauh ini, Pogi, sapaan Pogacar, belum mampu mengoleksi piala Paris-Roubaix dan Milan-San Remo dari lima balapan monuments classic. Namun, tampaknya pencapaian itu hanya tinggal menunggu waktu.
Meskipun demikian, statusnya sebagai debutan membuat Pogacar tak sepenuhnya diunggulkan. Van der Poel tetap jadi kandidat utama juara. Pembalap Belanda itu adalah spesialis balapan satu hari (one day race) dengan jalur non-aspal.
Serangan solo sejauh 60 Km dan keunggulan tiga menit di Paris-Roubaix tahun lalu jadi bukti sahih kehebatan sang juara dunia road race 2024 itu. Van der Poel menargetkan gelar ketiganya secara beruntun di Paris-Roubaix demi menyamai rekor pembalap Prancis Octave Lapize (1909-1911) dan pembalap Italia Francesco Moser (1978-1980).
Alasan lainnya mengapa Van der Poel akan menjuarai Paris-Roubaix ialah kemampuannya untuk menangkis serangan Pogacar. Ia jadi satu dari sedikit pembalap yang dapat melakukannya. Hal itu ia pertontonkan ketika mengalahkan Pogacar di balapan Milan-San Remo akhir Maret lalu.
Momen persaingan Van der Poel, Ganna, dan Pogacar pada balapan Milan-San Remo 2025. (Sumber foto: @mathieuvanderpoel)
Kans Van der Poel semakin besar karena ia akan ditopang rekan setimnya, Jasper Philipsen. Cyclist Belgia itu merupakan pembalap peringkat empat dunia saat ini.
UAE Team Emirates-XRG sendiri memilih tak menurunkan skuat terbaiknya untuk mendampingi Pogacar. Mereka menyiapkan pembalap-pembalap yang lebih berpengalaman seperti Tim Wellens dan Juan Sebastian Molano. Sedangkan, pembalap top tier dari UAE Team Emirates-XRG yakni Joao Almeida, Adam Yates, dan Juan Ayuso difokuskan untuk mengikuti balapan WorldTour lainnya.
"Saya memulai setiap balapan untuk menang, dan tahun ini tidak berbeda," katanya Van der Poel. "Tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi itulah pola pikir yang saya bawa saat memulai balapan. Dan jika saya tidak dalam kondisi terbaik, kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk mempertahankan kemenangan dalam tim," imbuhnya.
Van der Poel dan rekan-rekannya berlatih di jalur berbatu jelang Paris-Roubaix 2025. (Sumber: @alpecindeceuninck)
Paris-Roubaix 2025 akan menjadi balapan super mega bintang. Tontonan yang menarik dan sangat sengit. Selain Pogacar, Van der Poel, atau Philipsen, sejumlah pembalap kelas kakap lain juga punya kans untuk memperebutkan podium.
Duo Lidl-Trek Mads Pedersen dan Milan Jonathan diantara para kandidat juara. Selain itu, terdapat nama bintang Visma Lease a Bike Wout van Aert dan Tim Merlier dari Soudal Quick-Step. Terakhir, Filippo Ganna (Ineos Grenadiers) juga masuk radar juara usai merebut podium pada balapan Milan-San Remo beberapa waktu lalu. Ganna kala itu meraih posisi runner up mengungguli Pogacar yang finis di peringkat ketiga.
"Mungkin lebih sulit diprediksi daripada biasanya. Pogacar selalu menjadi pesaing utama. Namun di Flanders, kami juga melihat Wout van Aert, Mads Pedersen, dan Jasper Stuyven tampil di level yang sangat tinggi. Lalu ada (Filippo) Ganna. Paris-Roubaix mungkin menjadi balapan yang sempurna untuknya," tutup Van der Poel.
Di sisi lain, Pogacar dikabarkan memilih memakai sepeda Colnago V4Rs untuk ditunggangi pada Paris-Roubaix 2025. Ia sudah kadung nyaman dengan sepeda itu dibandingkan harus menggunakan seri Colnago terbaru Y1R yang disebut lebih aerodinamis.
Faktanya, Pogacar akan berlomba dengan pengaturan yang hampir sama persis saat memenangi Tour of Flanders seminggu yang lalu. Satu-satunya perubahan yang signifikan adalah pergantian ban yang lebih lebar dengan ban Continental Grand Prix 5000 S TR ukuran 32mm. Ban ini akan diselimuti Velg Enve SES 4.5. Spek sepeda Pogacar dilengkapi dengan Shimano Dura-Ace Di2, dengan crank arm 165mm dan kombinasi rantai 54/40t.
“Tadej sangat teliti dalam memilih sepedanya. Ia tahu apa yang diinginkannya dan kami selalu menyiapkan sepeda sesuai spesifikasinya," kata mekanik UAE Emirates-XRG, Bostjan Kavcnik. (Mainsepeda)