Gowes Surabaya-Jakarta, Upaya Aza Penuhi Janji

Ada janji yang terucap dari Azrul Ananda ketika bertemu Pramono Anung di Indonesia Arena, Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pada 6 Desember 2024 lalu. Saat itu sedang digelar puncak final DBL 2024 Jakarta. Kebetulan Azrul adalah CEO DBL, yang empunya acara, dan Pramono salah satu tamu undangannya. 

Pramono datang sebagai kolega, rekan sesama pecinta olahraga, khususnya basket. Kebetulan politikus asal Kediri itu dulunya atlet basket yang bertalenta. 

Kebetulan pula di momen Final DBL Jakarta itu masih kental suasana Pilkada saat itu. Pramono ikut serta dalam kontestasi politik, mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. 

Baca Juga: Pogi Sial, Mathieu van der Poel Hattrick Gelar Paris-Roubaix

Di sanalah, Azrul bercanda dan berjanji untuk bersepeda jarak jauh dari Surabaya menuju Jakarta jika Pramono terpilih. Tapi walau dasarnya bercanda tetap harus berkomitmen pada omongan sendiri. 

Apalagi, Pramono juga pecinta sepeda. Ia pernah meramaikan event Mainsepeda, Kediri Dholo KOM pada 2024 lalu. Selain itu, Pram juga aktif dengan komunitas sepedanya di Jakarta yang dinamai, Kopidurian CC. Sering wara-wiri bersepeda di rute dalkot.

"Saya sudah memenuhi janji saya, lunas ya mas Pram. Setidaknya sudah tidak malu bertemu mas Pram," kata Azrul saat dijamu di Balai Kota Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Monumen Nasional (Monas) jadi lokasi finis Azrul dan rombongan dalam perjalanan gowes Surabaya-Jakarta.

Azrul bertolak dari Surabaya pada Jumat, 11 April 2025. Ia menunggangi sepeda merek dalam negeri, Wdnsdy AJ5. Tak sendirian, ia ditemani sejumlah cyclist lain dari Surabaya, Yakni John Boemihardjo, Koh Hay, dan Joko Sumalis.

Hari pertama, Aza, sapaan Azrul, dan rombongan menuju Salatiga. Bersepeda sejauh 300 Km. Hari kedua, peloton menuju Cirebon. Dan hari terakhir, Minggu, 13 April 2025, mereka menempuh rute 245 Km dari Cirebon dan tiba di Jakarta, tepatnya pelataran Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Total perjalanan yang ditempuh mencapai 825 Km.  

Misi bersepeda Surabaya-Jakarta ini juga bersifat unsupported. Tidak dikawal, atau diikuti kendaran khusus yang membawa perbekalan. Segala kebutuhan personal seperti pakaian dibawa dengan tas khusus. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, Azrul dan rombongan memilih berhenti di warung-warung makan sederhana.  

"Semoga ini menyemangati beliau karena tantangan sebagai Gubernur Jakarta sangat berat. Dan teman-teman sepeda nitip semua agar budaya sepeda di Jakarta tolong dibantu terus, karena kalau Jakarta baik se-Indonesia pasti baik," imbuhnya. 

Baca Juga: Joao Almeida Juara Umum Tour Basque Country 2025

Pramono yang disambangi Azrul pun memberikan apresiasinya. Ia mengaku tidak menyangka Azrul memenuhi janjinya. Padahal awalnya dikira hanya candaan saja.

"Saya ucapkan terima kasih. Saya juga tidak menyangka bakal dipenuhi, saya kira bercanda saja. Tapi komitmennya luar biasa, menunjukkan sesama orang yang punya komitmen," kata mantan Sekretaris Kabinet Indonesia itu.

Lebih lanjut, Pramono menjamu Azrul dan rombongan di Balai Kota Jakarta. Mereka membicarakan banyak hal termasuk ide-ide untuk membangun potensi olahraga usia muda. Salah satunya ialah DBL, kompetisi basket tingkat SMA terbesar di Indonesia.

"Yang pertama karena sesama hobi basket, kita bahas DBL. Pemerintah Jakarta akan memberikan support untuk itu karena DBL itu untuk pelajar sehingga bagus untuk perkembangan basket di Jakarta," lanjutnya. (Mainsepeda)


COMMENTS