Libur panjang Lebaran dimanfaatkan komunitas asal Jambi, Tiger Gowes Ceria Cycling Club (TGC) untuk berpetualang dengan bersepeda jarak jauh. Rutenya dimulai dari kampung halaman mereka, meyisir pulau Sumatera, menyebrangi Selat Sunda, dan berakhir di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. 

Kegiatan itu dilaksanakan pada 31 Maret hingga 2 April 2025 dengan total menempuh jarak hampir 900 Km. Mereka menamainya Gowes Ketupat dan awalnya diikuti oleh delapan cyclist

Akan tetapi, satu diantaranya tak bisa melanjutkan perjalanannya karena mengalami kerusakan pada sepedanya. Handlebar-nya patah di awal perjalanan. Sedangkan, tujuh cyclist berhasil menyelesaikan misi ini. Yakni Sartono, Amin Selamat, Hendy Ong, Anton Wijaya, Naufal, serta pasangan suami-istri Huming Tan dan Dewi Ong.

Baca Juga:   Gowes Surabaya-Jakarta, Upaya Aza Penuhi Janji

"Perjalanan ini sudah dibicarakan sebelum puasa. Pas perayaan Idul Fitri pasti jalan lintas Sumatera lumayan sepi," kata Ketua TCG, Tono Abenx. 

"Jadi muncul ide gowes ke Palembang, tapi ada teman yang nyletuk, 'tanggung om, lanjut ke Lampung saja'. Pas kita lihat di map ternyata ke Jakarta kurang 200 Km dari Lampung akhirnya kita lanjutkan," imbuhnya.

Perjalanan dimulai dari Jambi pada pukul 04.00 WIB dini hari dengan tujuan pertama tiba di Palembang. Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan hingga ke Lampung. Dan, hari terakhir, rombongan menuju Jakarta setelah menyeberangi Selat Sunda. Perjalanan ini berakhir di Monas pada pukul 02.00 WIB dini hari. 

Cuaca yang tak menentu jadi kendala perjalanan. Panas di siang hari, hujan deras di malam hari membuat kondisi fisik para cyclist terkuras. Khususnya dalam perjalanan dari Palembang ke Lampung. 

"Ada satu cyclist perempuan, sisa 100 km lagi sampai Bandar Lampung sudah kelihatan kelelahan, hampir tidak bisa melanjutkan perjalanan. Tapi diberi semangat sama suami dan teman-teman akhirnya bisa melanjutkan gowes." 

Perjalanan ini dilakukan oleh TGC untuk mengispirasi para goweser di Jambi agar lebih semangat berolahraga. Selain itu, mereka juga ingin bersepeda terus berkembang dan akhirnya memajukan olahraga di Provinsi Jambi. 

TGC lahir pada Desember 2020 dan saat ini beranggotakan 40 cyclist. 

TGC sendiri mulai terbentuk pada Desember 2020 lalu. Niatan awalnya ingin hidup sehat di tengah gempuran pandemi COVID-19 kala itu. Bersepeda dipercaya mampu meningkatkan imun tubuh dan mengurangi stres karena terus isolasi di dalam rumah. Dari awalnya empat orang, komunitas ini terus berkembang menjadi 40 cyclist

Baca Juga: Pogi Sial, Mathieu van der Poel Hattrick Gelar Paris-Roubaix

"Dari empat orang, kita banyak ketemu teman-teman yang pada waktu itu takut wabah tersebut. Dan kita memberi semangat bahwa olahraga sepeda itu selain sehat, juga menambah imun tubuh. Kita gowes melewati hutan, kebun-kebun sehingga udara yang kita hirup sangat baik," jelas Tono. 

Sementara itu, penamaan komunitas dengan simbol harimau atau 'tiger' memang dipilih karena jadi ciri khas Jambi. Diketahui, masih banyak Harimau Sumatera yang berkeliaran di hutan-hutan Jambi. 

TGC memiliki rutinitas gowes empat kali sepekan. Selasa, Kamis, Sabtu untuk gowes jarak menengah, sekitar 40 Km. Rute favoritnya dari Kota ke Candi Muaro Jambi. Dan khusus gowes Minggu, para anggota TGC bersepeda dengan jarak kurang lebih 100 Km. (Mainsepeda)

Populer

Kolom Sehat: I’ll be Back 
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Bintaro Loop: Trek Menantang dan Fasilitas Lengkap
Kediri Dholo KOM 2024: Kisah di Balik Simpang Lima Gumul
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Gowes Surabaya-Jakarta, Upaya Aza Penuhi Janji
Libur Lebaran, Habiskan Waktu Gowes Jambi-Jakarta
Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru