Romain Bardet, pembalap asal Prancis andalan AG2R La Mondiale akan fokus mengejar gelar juara Tour de France 2019. Setelah tahun 2016, berhasil menjadi juara dua di belakang Chris Froome (Team Sky), tahun 2017 menjadi juara 3 dan tahun 2018 menduduki peringkat enam. Tentu, Bardet sangat ingin merengkuh juara satu di tahun 2019 ini.
Memang mengikuti Giro d’Italia adalah target Bardet karena dirinya belum pernah mengikuti ajang grand tour di Italia ini. Tapi ketika Bardet dan tim membandingkan rute dua balapan grand tour, pembalap berusia 28 tahun ini merasa lebih cocok dengan rute Tour de France. Menurutnya, lebih banyak kesempatan menang di Tour de France untuk dirinya dan tim.
“Banyak rute di Giro yang belum saya pahami. Berbeda dengan rute TdF seperti Galibier, Brioude, Saint Etienne, La Planche de Belles Filles sudah sangat hafal. Dan bulan Juli adalah puncak performa saya,” tukas Bardet.
Selain itu, di Tour de France, hanya ada dua time trial yaitu Individual dan Team Time Trial yang masing-masing berjarak 27 km. Sedangkan Giro d’Italia mempunyai tiga kali time trial.
Menurutnya, meskipun jarak antara Giro dan Tour lebih jauh seminggu bandingkan tahun ini, tetap bukan pilihan bijak untuk mengikuti keduanya. “Apabila saya mengikuti Giro di Mei lalu menjalani Tour di Juli dengan kondisi 90 persen maka saya tidak akan memenangkannya. Jadi saya akan absen di Giro,” tegasnya.
Tahun 2019, Tim AG2R La Mondiale akan menggunakan sepeda Eddy Merckx. Dan tempat start Tour de France adalah Brussels yang merupakan kotanya Eddy Merckx.
“Jadi Tour de France tahun depan akan sangat spesial untuk tim kami. Dan ini memberi motivasi ekstra mengejar impian memenangkannya,” tutup Vincent Lavenu, manager tim AG2R La Mondiale. (mainsepeda)
Foto : Eurosport, Alex Broadway ASO