Lomba bersepeda menuju puncak Wonokitri, Bromo di ketinggian 2.000 meter tanggal 16 Maret 2019 bakal semakin seru. Pasalnya, pembagian usia tidak lagi 10 tahunan di tiap kategorinya.

“Kita jadikan lima tahunan di tiap kategori agar lebih seru dan lebih imbang. Sesuai standar UCI,” buka Azrul Ananda, penggagas even menanjak paling bergengsi ini.

Tak salah, Juwanto Reza, pembalap asal Semarang yang berhasil menduduki podium juara pertama kategori usia 41-50 tahun di Antangin Bromo KOM Challenge 2018 ini menyambut gembira.

Beruntung, saat itu, Juwanto berusia 41 tahun sehingga mampu mengalahkan peserta lainnya. “Peserta yang usianya mendekati 50 akan berat apabila harus mengalahkan saya,” tukasnya tanpa bermaksud sombong.

Juwanto Reza.

Senada dengan Juwanto, Subhan, cyclist asal Semarang juga mengamini hal tersebut. “Tahun depan saya berusia 39 tahun. Jadi saya akan bertarung di kelas 35-39 tahun. Kemampuan kami tidak akan berbeda jauh. Beda bila jarak usia dibuat 10 tahun maka saya harus bertarung dengan peserta yang usianya awal 30an. Dan itu berat,” bilangnya.

Tahun ini, dengan pembagian usia seperti ini, Subhan yakin dirinya mampu meraih podium. “Bisa juara satu itu bonus, tapi yang penting saya harus bisa podium!” tekad pria yang berprofesi sebagai polisi ini.

Subhan.

Jeff Sutanto, cyclist anggota komunitas SKS Bandung memberikan alasan ilmiah. Bahwa, seorang atlet akan berkurang performanya secara otomatis sebesar 0,8 hingga 1 persen tiap tahun meskipun dirinya masih terus berlatih.

“Jadi apabila jarak usia 10 tahun maka kekuatan berbeda 10 persen antara yang usia 30 tahun dengan yang usia 39 tahun. Sehingga memperkecil peluang menang untuk yang usia 39 tahun itu,” tuturnya.        

Pria yang akan turun di kelas Men Age Category 50-55 tahun ini menargetkan dirinya bisa finis di empat besar. “Tahun 2018 lalu saya finis peringkat delapan di kategori usia saya,” tuturnya.

Jeff Sutanto.

Even Herbana Bromo KOM Challenge ini akan start dari Surabaya dan didukung penuh oleh Pangdam V/Brawijaya. “Seluruh pemenang juara satu di masing-masing kategori akan mendapatkan piala eksklusif dari Pangdam V/Brawijaya,” tutur Azrul Ananda.

Tentu, selain piala, seluruh pemenang akan mendapatkan uang tunai, piagam, dan medali finisher. Jangan khawatir soal akurasi pencatatan waktu,. Seluruh peserta kategori kompetitif maupun non kompetitif akan mendapatkan timing chip.

“Jadi setiap peserta dapat mengecek catatan waktunya secara akurat,” tutur Yan Christanto, panitia Herbana Bromo KOM Challenge 2019. Even hasil kerjasama Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) dan Strive Nutrition Products serta didukung oleh OtakOtak event organiser, SUB Jersey, dan Mainsepeda.com ini sudah mencapai kuota 1.000 peserta.

“Saat ini panitia sedang melakukan verifikasi. Apabila ada yang gagal lolos, peserta yang masuk di waiting list akan menggantikannya secara otomatis,” tutup Yan. (mainsepeda)

Kategori Pria (Men)

1. Men Age Category 30-34

2. Men Age Category 35-39

3. Men Age Category 40-44

4. Men Age Category 45-49

5. Men Age Category 50-54

6. Men Age Category 55+

7. Brompton

8. Sepeda Lipat

Kategori Perempuan (Women)

1. Women Age Category 30-34

2. Women Age Category 35-39

3. Women Age Category 40+

4. Brompton

5. Sepeda Lipat

 

 

 

 

 

 

Populer

Tadej Pogacar Kembali ke Mode Serius
Trik Modifikasi Brompton untuk Menanjak
Cervelo Soloist Lahir Kembali setelah Hampir 15 Tahun
Teruskan Semangat Gino Mader, Pello Bilbao Galang Donasi Unik di TdF
Fadli dan Saori Raih Medali Perak dari ITT
Fadli Raih Emas Pertama untuk Indonesia
Tiga Destinasi Gowes Keren di Tokyo, Jepang  
Jersey Baru Ratjoen CC: Biru dengan Siluet Garuda
Menikmati Bersepeda tanpa Bike Computer
Novita Lestari: Dari Lari, Rutin Bromo KOM, Lalu Triathlon