Ujian Ketahanan Menanjak Terus 92 Km

| Penulis : 

Baru sampai hotel Kamis malam (14/2), Jumat pagi-pagi (15/2) sudah harus berangkat lagi. Pada hari kedua itu rutenya lumayan “kejam.” Rute klasik Cameron Highlands, 92 km dari Sungai Koyan kembali ke Tanah Rata.

Lori alias truk yang mengangkut sepeda pagi itu turun duluan dari hotel di Tanah Rata. Rombongan makan breakfast dulu, lalu pukul 6.30 menyusul ke bawah. Lumayan, sekitar 90 menit naik mobil turun menuju SPBU Petron di Sungai Koyan.

Sudah terbiasa touring dan sudah terlatih, tidak butuh waktu lama bagi para peserta untuk bersiap-siap. Semua sepeda sudah dicek, ban dipompa, bidon diisi air, stretching, lalu siap start.

Seperti biasa, diawali dulu dengan doa dipimpin Dewo Pratomo. Lalu start. Semua kompak pakai jersey 05AM warna kuning buatan SUB Jersey. Kali ini edisi khusus, dengan logo Malaysia Training Camp 2019 di dada kanan.

Pagi itu, prinsipnya rombongan sudah punya target dan rencana sendiri-sendiri. John Boemihardjo, peserta “terkuat,” pasang target gowes nonstop dari start sampai finis di Tanah Rata.

Kelompok utama dibawa oleh Azrul Ananda dan Agus Mardi Santoso, yang berjanji menuntun kebanyakan peserta “tanpa hajar-hajaran.” Khususnya kepada empat peserta perempuan. Celine Cecylia, Vee Gusti, Melia Sutedja, dan Corrie Cortine.

John langsung tancap gas duluan, diikuti beberapa peserta lain yang “mencoba peruntungan.” Maksudnya, siapa tahu beruntung bisa bertahan lama (nantinya terbukti bahwa tidak ada keberuntungan dalam cycling!).

Rombongan utama lebih tenang. Bahkan disiapkan tiga kali drink stop untuk isi botol minum. Yaitu pada km 25, km 50, sebelum berhenti di SPBU di Ringlet (km 80).

Perlahan tapi pasti, rombongan ini menangkapi peserta yang mencoba peruntungan di kelompok John.

Karena jalan terus merambat ke atas, dengan kemiringan konstan antara 2-7 persen, peserta mulai rontok satu per satu pada km 66. Adanya sejumlah turunan pendek tidak menolong. Panasnya matahari juga tidak menolong. Tapi tidak masalah, karena lokasi stop di Ringlet tidaklah jauh untuk kembali berkumpul.

Rombongan kumpul di Ringlet sekitar pukul 12.30. Istirahat santai, sekitar 30 menit sampai menunggu kelompok utama berkumpul. Masih ada kelompok kecil lagi di belakang, tapi mereka sudah ada pengawalan sendiri.

Dari Ringlet memang tinggal bagian akhir, mengulang rute sehari sebelumnya. Jalan 12 km menuju Tanah Rata. Turun dulu 4 km sebelum menanjak sekitar 8 km.

John Boemihardjo (paling depan).

Kali rombongan agak apes. Setelah turunan, di bagian datar sekitar 9 km dari Tanah Rata, Jimmy "Ajie" Chandra Pangalila terjatuh. Adanya gelombang jalan membuat sepedanya selip dan dia tak sempat mengontrol.

Ajie luka di lutut. Sepedanya mengalami kerusakan minor (bisa diperbaiki). Dia pun terpaksa diangkut naik mobil ke arah Tanah Rata. Dan sorenya dia ke klinik dan lukanya di jahit.

Rombongan utama sendiri melanjutkan perjalanan gowes ke atas. Finisnya di restoran kondang di Tanah Rata, bernama Jasmine. Steak fillet mignon dan bebek-nya sangat terkenal, dengan harga yang termasuk murah untuk jenis dan kualitasnya (sekitar 42 ringgit untuk satu porsi steak). Tidak lupa minum jus stroberi, yang khas Cameron Highlands (banyak perkebunan stroberi di tempat ini).

Setelah makan, semua kembali ke hotel. Acara bebas. Ada yang jalan-jalan dan makan, ada yang istirahat.

Ketika berkumpul, hari itu benar-benar penuh cerita. Mereka yang baru kali pertama ke Cameron Highlands benar-benar “terkesan” dengan penderitaan menanjak 92 km tersebut.

Thie Hong Peng.

“Sejak turun dari Tanah Rata menuju Sungai Koyan, sudah kebayang betapa ngerinya saat harus menanjak naik kembali ke hotel di Tanah Rata. Rute ini bagus sekali untuk melatih endurance climb karena panjangnya itu. Saya kagum pada diri saya karena sanggup mengikuti Azrul sejauh 66 km. Tahun lalu saya hanya bertahan 15 km saja,” bangga Vee Gusti.

Melia memetik pelajaran berharga. “Rute hari kedua ini panjang, jadi banyak kesempatan saya untuk belajar. Kapan saya harus push dan kapan harus bertahan," bilang Melia.

Malam itu, mereka istirahat lebih cepat. Karena Sabtunya (16 Februari) adalah kembali hari berat. Rutenya hanya sekitar 75 km, tapi kembali terus menanjak. Kali ini dari sisi lain Cameron Highlands. Yaitu dari Simpang Pulai, menanjak ke Brinchang, lalu turun ke Tanah Rata.

Edi Wibowo Ambari (kanan).

Setelah dua hari kena tanjakan panjang, 58 dan 92 km, kita tunggu saja siapa yang masih betah pada hari ketiga ini! (mainsepeda/bersambung)

Peserta AA SoS Malaysia Training Camp 2019

1. Azrul Ananda

2. John Boemihardjo

3. Yan Adi Christanto

4. Mohammad Dedy Kristianto

5. Yudy Sugianto Hananta

6. Mochamad Amdani

7. Prasetio

8. Melia Sutedja

9. Jayatri "Corry" Cortine

10. Fuad Supriyadi Soemedi

11. Edi Wibowo Ambari

12. JImmy "Ajie" Chandra Pangalila

13. Yoga Adi Wijaya

14. Arie Rafindo

15. Agus Mardi Santoso

16. Celine Cecylia

17. Vee Gusti

18. Dhewayono

19. Djanuar Rembono

20. Angger Subangga

21. Thie Hong Peng

22. Martha "Tatang" Dinata

23. Isna Iskan

Foto : Dewo Pratomo

 

 

        

 

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Ladies Baja CC, Diracuni Bapak-Bapak Baja CC
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Kado Pensiun Cavendish: Menang di Singapore Criterium
Super Magnesium; Material Pesaing Karbon?
Kenapa Harus Pakai Clipless Pedal (Tips Memakai dan Memilih Pedal)
Cyclist Muda Muriel Furrer Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Fatal