Minggu ini, 14 April, adalah hari balapan Paris-Roubaix. Ajang Classics paling bergengsi melintasi rute berbatu paling kejam. Menjelang lomba menyakitkan itu, produsen Amerika Serikat, Specialized, meluncurkan senjata terbarunya. Yaitu Specialized Roubaix generasi terbaru.

Sepeda baru ini menggunakan peredam kejut di depan dan belakang. Bobotnya dibuat lebih ringan, diklaim lebih ringan dari sepeda aero mereka sendiri, Venge. Meski demikian, Roubaix baru ini tetap dibuat se-aero mungkin, dan hasilnya diklaim lebih aero dari sepeda allround mereka, Specialized Tarmac.

Roubaix baru ini sekilas memang mirip dengan dua saudaranya. Specialized tampaknya memang makin minimalis dalam hal desain. Kalau sukses di Venge dan Tarmac, kenapa harus berubah?

Tapi, tujuan dibuatnya Roubaix tentu sangat beda dengan Venge (membelah angin dan kaku untuk sprint) dan Tarmac (lincah di tanjakan). Roubaix dibuat untuk melintasi medan-medan berat. Sesuai namanya, untuk rute seperti lomba Paris-Roubaix.

Sejak 2004, sepeda ini telah memenangi lomba bergengsi itu enam kali. Sejak 2004 pula, bentuk dan fitur “suspensi”-nya selalu berevolusi. Mulai dari bentuk dan tatanan karbon yang dibuat untuk meredam kejut. Lalu ada Zert insert, berupa karet peredam yang diselipkan di tengah-tengah bagian seatstay dan fork. Kemudian ada seatpost CGR, yang bentuknya zig-zag di bagian atas.

Terakhir, adalah pemakaian Future Shock di bagian head tube, untuk membantu meredam getaran di bagian depan (pada lengan).

Pada Roubaix terbaru ini, Future Shock itu dikembangkan. Sekarang menggunakan sistem hydraulic, supaya efek redamnya bisa lebih terkontrol. Bahkan, sekarang bisa disetel keras-lunaknya saat melaju di jalan. Yaitu dengan memutar “tombol” pada bagian atas, di tempat di mana biasanya top cap berada.

Untuk menyeimbangkan efek peredam depan dengan di belakang, Specialized memilih menggunakan peredam di bagian bawah seat post. Bentuk seat post-nya dibuat aerodinamis (D-shaped seperti Tarmac), namun dibuat bisa mengayun ke depan dan belakang untuk meredam getaran/guncangan pada pengendara. Specialized menamainya “Pave.”

Specialized Roubaix ini tentu menggunakan disc brake, mengingat merek ini termasuk yang paling ngotot memaksakan sistem tersebut di arena WorldTour. Kalau beli full bike akan dapat ban 28 mm (ukuran ban yang makin populer di WorldTour), tapi sepeda ini dirancang bisa menampung ban hingga 33 mm.

Yang menakjubkan, Specialized menyiapkan 11 ukuran! Tidak ada beda antara laki-laki dan perempuan. Ukuran geometri normal adalah size 44 hingga 66. Plus ada tiga ukuran geometeri “pembalap,” yang membuat posisi bersepeda lebih agresif (lebih rendah dan memanjang).

Sepeda ini akan berkiprah di Paris-Roubaix, Minggu, 14 April ini. Dua tim andalan Specialized, Bora-Hansgrohe dan Deceuninck-QuickStep, akan mencoba memburu kemenangan. Termasuk andalan utama Bora, juara Paris-Roubaix tahun lalu, Peter Sagan. (mainsepeda)

Foto : Specialized.com

Populer

Melawan HNP dengan Hobi Sepeda
Journey to TGX 2024: Hanif Finisher Pertama di Pasar Pon Trenggalek
Kenapa Harus Pakai Clipless Pedal (Tips Memakai dan Memilih Pedal)
Kolom Sehat: Akhir Tahun 2024
Cannondale Topstone Carbon, Sepeda Gravel Bersuspensi
Evolusi Sepeda Trek: Dari Madone Allrounder hingga Emonda Aero
Doyan Bikepacking, Dokter Basuki Daftar East Java Journey 1.200 km
UCI Track Nations Cup 2023: Tim Pursuit Indonesia Tersisih
Giliran EJJ Boleh Berbagai Jenis Sepeda, Kecuali eBike!
GCR Malang Punya Jersey Baru, Lebih Sejuk dan Menarik