Apa? Aksesori Hanya untuk Meletakkan Ibu Jari?

| Penulis : 

Sea Otter Classic diprakarsai oleh Frank Yohannan dan Lou Rudolph pada 1991. Namanya waktu itu Laguna Seca Challenge, karena lokasinya memang di Sirkuit Laguna Seca di Monterey, California. Tidak jauh dari San Francisco. Waktu itu, hanya ada 350 atlet dan 150 penonton yang hadir.

Konsistensi berbuah keberhasilan. Sea Otter Classic 2019, yang diselenggarakan pada 11-14 April lalu, dihadiri oleh 9.600 atlet dan 72.500 pengunjung!

Bahkan, penyelenggara sudah berani mengklaim bahwa inilah pameran sepeda terbesar di benua Amerika utara!

Tidak heran, merek-merek kondang dunia makin banyak yang ikut serta. Pinarello, yang selama ini terkenal lewat road bike dan juara Tour de France, tidak ketinggalan hadir di Sea Otter Classic.

Demi pasar Amerika, yang keranjingan sepeda gravel/allroad, Pinarello memamerkan dua produknya. Yaitu Grevil + dan Grevil. “Semua jalanan bisa dilalui, dengan cepat,” begitu bunyi materi promonya.

Dua sepeda ini sangat mirip. Hanya beda bahan. Grevil + terbuat dari karbon tertinggi mereka, Torayca T1100G UD. Sama dengan sepeda Team Sky, Pinarello Dogma F10. Sedangkan Grevil dari karbon T700, yang sedikit lebih berat, tapi mungkin lebih tangguh dan cocok untuk medan berat.

Pinarello Grevil+.

Merek legendaris lain Italia, Bianchi, ikut unjuk gigi. Yang mereka tampilkan? Produk-produk MTB high end. Salah satunya sebuah Bianchi Methanol 29 FS.

Bianchi Methanol 29 FS.

Merek Inggris baru, Vielo, terlihat agresif di Sea Otter Classic. Mereka punya sepeda R+1, sebuah sepeda allroad namun tidak murni gravel.

Maksudnya? Sepeda ini eksklusif untuk grupset 1x (satu chainring di depan), seperti kebanyakan gravel bike. Bagian belakangnya didesain untuk bisa lentur, bergerak hingga 20 mm ke atas meredam kejut. Tapi, sepeda ini tidak bisa dipasangi ban superlebar ala gravel bike murni. Ada dua varian R+1, menggunakan karbon level berbeda.

Vielo R+1.

Dari Amerika sendiri masih sangat banyak sepeda keren.

Parlee, salah satu merek custom populer, menampilkan RZ7, sebuah road bike aero disc brake. Mereka mengklaim RZ7 ini 17 persen lebih aero dari sepeda “normal” mereka, Altum Disc. Dengan bobot hanya 100 gram lebih berat. Fitur paling seru: Lihatlah penutup kaliper disc brake pada bagian belakang dan fork depan!

Parlee RZ7.

Parlee RZ7.

Parlee RZ7.

Kemudian, Speedvagen dari Oregon menampilkan Rugged Road gravel bike. Tampil sangar dengan ban 650b, walau juga bisa dipasangi ban 700c. Sepeda ini dibuat dari steel, namun Speedvagen punya rencana untuk merilis versi titanium dalam waktu dekat.

Speedvagen.

Catatan khusus untuk produk paling unik: Namanya TOGS alias Thumb Over Grip System. Yaitu sebuah aksesori khusus untuk handlebar, membantu pengendara meletakkan ibu jari atau jempol dalam posisi yang jauh lebih nyaman! Serius!

Tentu saja, masih ada begitu banyak produk hadir di Sea Otter Classic 2019. Ada yang memang ikut pameran, ada yang ikut tampil bersama tim balap yang mereka sponsori.

Salah satunya merek sepeda performance Indonesia, Wdnsdy (baca: Wednesday). Tim balap profesional yang mereka sponsori, Point S-Nokian, ikut berlaga di Laguna Seca dengan jersey baru 2019 yang kuning neon menyala. Senada dengan sepeda Wdnsdy AJ1 warna chartreuse yang mereka gunakan! (mainsepeda/habis)

 

 

 

Populer

Kosong Sembilan CC, Pecinta Kecepatan Dalkot Jakarta Tiap Selasa
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Campagnolo Kembali ke Balapan WorldTour 2025
Investor Kakap dari Tiongkok, Akankah Bawa XDS Astana Keluar dari Degradasi?
Journey to TGX 2024, Penuh Cerita Tak Terlupakan
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
Ijen KOM 2024: Inilah Kuliner Hidden Gem Banyuwangi, Wajib Cicip!
De Bleu CC Gairah Kota Biru
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek