Hari Kartini, 21 April bertepatan dengan hari Minggu. Women Cycling Community (WCC) Surabaya menginisiasi gowes bertema Kartini Day Ride. Cukup city ride mengitari kota Surabaya.
Yang menarik adalah, 13 cyclist perempuan ini berdandan ala ibu kita Kartini yakni gowes menggunakan kebaya. “Ada beberapa yang tidak menggunakan kebaya karena tidak biasa, tapi tetap kami akomodasi keinginan untuk ride bersama memperingati hari Kartini,” tutur Maya Anggraeny, kordinator WCC Surabaya.
Acara yang digagas hanya dalam waktu seminggu ini berlangsung lancar dan meriah. Tujuannya simpel aja, ingin memperingati hari Kartini ala cyclist. “Dulu gowes didominasi oleh pria. Dengan semangat Kartini, kami para perempuan juga ingin eksis di olahraga keren ini. jadi WCC ingin mengajak para perempuan ayo gowes harus setara dengan pria,” tutur Lucia Megawati Widjanarko.
Salah satu angggota WCC yaitu Kompol Dies Ferra Ningtias, S.I.K yang menjabat Kasi STNK Ditlantas Polda Jatim menyarankan untuk start dari kantor Polda. Jadi rute gowesnya adalah dari Polda di Jalan Ahmad Yani – Basuki Rahmat – Tugu Pahlawan – Kapasan – Kenjeran – Jembatan Suramadu – Karang Empat – Pemuda dan finis di McDonalds Basuki Rahmat.
Kebetulan, ada anggota WCC asal Lombok yakni Siti Maryam yang sedang berlibur ke Surabaya dan mengikuti Kartini Day Ride. “Keren juga bisa merayakan ini di Surabaya bareng WCC Surabaya. Di Lombok juga pernah ada ride begini diadakan oleh Velo Girls Lombok,” tuturnya.
Karena baru pertama kali, banyak kisah lucu yang dialami oleh cyclist perempuan ini. “Kebaya itu bahannya tidak melar sama sekali jadi ribet kalo harus pakai saat gowes. Jadi atasannya pake kebaya tapi bawahannya masih celana BIB. Lalu ada juga yang masih pake jersey dan celana BIB biasa tapi langsung dirangkap dengan kebaya,” jelas Maya lantas tertawa.
Menurut Lucia, acara ini akan dilakukan tiap tahun dan diharapkan semakin banyak cyclist perempuan yang ikut Kartini Day Ride tahun depan. (mainsepeda)