Nama “Team Sky” sudah tinggal menghitung hari. Mulai 1 Mei nanti, tim super Inggris ini berganti nama jadi Team Ineos. Dan mereka mengakhiri pemakaian nama ini dengan strong. Tim tersebut mendominasi Tour of the Alps, yang berlangsung 22-26 April.
Dua bintang muda Team Sky, Pavel Sivakov (21 tahun, Rusia) dan Tao Georghegan Hart (24, Inggris), mampu finis 1-2 di general classification (GC). Sivakov juga merebut satu etape, sementara Hart merebut dua etape. Bagi keduanya, ini sama-sama sukses perdana sebagai pembalap profesional.
Di balapan ini, Team Sky memang menurunkan superstarnya, Chris Froome. Namun pembalap Inggris berusia 34 tahun itu lebih mengikutinya sebagai “latihan,” menyiapkan diri menuju Tour de France, Juli mendatang. Froome bekerja sebagai domestique, menarikkan dan melindungi kedua rekan mudanya di etape-etape tanjakan.
Kedua pembalap muda itu tidak mengecewakan. Pressure dihadirkan oleh veteran kondang, Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida) dan Fausto Masnada (Androni Giocattoli-Sidermec). Masnada bahkan merebut dua etape, termasuk etape penutup Jumat malam (26/4). Tapi Sivakov tidak kendur. Mengunci gelarnya di etape terakhir yang diguyur hujan.
Menurut Sivakov, dirinya sempat tegang menuju finis etape terakhir. “Pada suatu momen saya sempat sedikit stres, tapi saya tahu teman-teman akan mengerahkan segalanya untuk membantu. Pada akhirnya mereka begitu luar biasa. Ini adalah kemenangan kami bersama. Kami begitu konsisten sepanjang pekan, Tao juga memenangi dua etape,” tutur Sivakov, calon superstar Rusia.
Dengan hasil ini, Team Sky berhasil mengakhiri stage race “terakhir”-nya dengan kemenangan. Sukses besar di lomba yang berlangsung di Austria dan Italia tersebut.
Kini hanya ada satu lomba tersisa untuk tim tersebut. Balapan Monument Liege-Bastogne-Liege, Minggu, 28 April. Setelah itu, tim akan berganti nama jadi Team Ineos. Jersey baru tim akan diluncurkan di Tour de Yorkshire di Inggris, yang berlangsung 2-5 Mei mendatang. (mainsepeda)
Foto : Bettini photo
