Setelah berjaya di arena WorldTour sejak 2010, Team Sky resmi “berakhir” pada Selasa, 30 April ini. Mulai Rabu, 1 Mei, tim ini berubah nama menjadi Team Ineos.
Jersey dan image baru secara keseluruhan baru akan diperkenalkan menjelang Tour de Yorkshire di Inggris, yang berlangsung 2-5 Mei. Di “masa transisi,” yaitu Tour de Romandie di Swiss yang dimulai Seleasa ini, tim ini akan mengenakan jersey hitam bertuliskan “Ineos.” Di belakangnya ada garis biru vertikal, ala Team Sky beberapa tahun lalu.
Secara resmi, balapan Monument Liege-Bastogne-Liege Minggu lalu (28 April) adalah balapan terakhir Team Sky. Tim di bawah pimpinan Dave Brailsford itu gagal meraih kemenangan, tapi mampu bersaing sampai tanjakan terakhir.
Pada akhirnya, Wout Poels, pemenang Liege pada 2016, finis di urutan kesepuluh. Rekannya, Michal Kwiatkowski, di urutan 12.
“Saya kira, sebagai tim kami berharap minimal bisa finis di podium. Tapi pada akhirnya inilah hasil maksimum yang bisa kami raih,” kata Poels, asal Belanda.
Secara resmi kemenangan terakhir Team Sky diraih hanya beberapa hari sebelumnya. Dua bintang mudanya, Pavel Sivakov dan Tao Georghegan Hart, finis 1-2 di Tour of the Alps. Sivakov juga memenangi satu etape, Hart dua etape.
Di stage race yang berlangsung di perbatasan Italia-Austria itu, Chris Froome tampil sebagai domestique. Memandu rekan muda sekaligus “memanasi kaki” menuju Tour de France, Juli mendatang.
Baca juga : Team Sky menang 1-2 di Tour of the Alps
Froome, juara Tour de France empat kali, mengaku puas dengan lomba terakhirnya mengenakan jersey Team Sky tersebut. “Rasanya cukup emosional. Kami tak mungkin mengharapkan lebih,” ucapnya.
Di Tour de Romandie, yang berlangsung di Swiss 30 April hingga 5 Mei, tim ini akan menurunkan andalan lain, Geraint Thomas. Juara bertahan Tour de France itu juga “memanaskan kaki” menuju lomba paling bergengsi.
Sedangkan di Tour de Yorkshire, di hadapan publik sendiri, Team Ineos menurunkan Chris Froome sebagai bintang utama. (mainsepeda)
Foto : Team Sky