Turing sepeda keluar kota sudah menjadi agenda tahunan FreedomCC. Komunitas sepeda yang berbasis di Surabaya ini kembali bersepeda di pulau Dewata, Bali tanggal 26-28 April lalu.
“Ini acara turing di Bali yang kesembilan kalinya. Bali adalah magnet untuk cyclist. jalanannya yang mulus, suasananya yang menyenangkan, pemandangannya yang sangat indah. Jadi ingin rasanya kami kembali ke Bali terus,” ungkap Mahfud Tamwardi, ketua FreedomCC.
Agar tidak bosan, Agus Willyam, cycling guide membantu mencarikan rute yang menantang. “Meskipun beberapa jalur masih sama dengan tahun sebelumnya, tapi mayoritas saya carikan rute berbeda biar makin berkesan turing liburan di Bali ini,” bilang pria asli Surabaya ini.
Hari pertama, dipilih rute Bedugul via Jatiluwih. Total jarak 141 km dan suguhan utama pemandangan yang indah di Jatiluwih. “Ini rute baru, tahun lalu belum lewat sini. Beberapa tanjakannya lumayan ekstrem hingga kemiringan 20 persen dan hari ini kita melahap tanjakan setinggi total 1.800 meter,” tutur Mahfud saat makan siang di Resto Mentari Bedugul.
Tak ayal, banyak cyclist yang turun dari sepeda dan menuntunnya sepanjang tanjakan ini. “Tanjakannya tinggi banget dan panjang tidak habis-habis,” bilang Rizky Noor, salah satu anggota FreedomCC.
Hari kedua, dipilih rute ke Ubud via Kintamani. Jaraknya 135 km dan menanjak setinggi 1.600 meter. Tidak beda jauh dengan hari pertama. Hari kedua ini juga penuh tantangan. Selain tanjakan yang memiliki kemiringan 20 persen, 64 cyclist peserta Bali 9 ini terkena hujan deras. Udara menjadi lebih dingin dan membuat badan menggigil.
Setelah dua hari “dihajar” dengan tanjakan dan long ride. Hari ketiga sengaja dipilih coffee ride ke pantai Melasti. “Ngomongnya sih coffee ride, tapi tetap juga ada tanjakan dengan gradien 16-18 persen,” tukas Mario Adhitama, salah satu anggota FreedomCC. Hari ketiga ini cukup gowes sejauh 46 km dengan total menanjak setinggi 468 meter dan diakhiri menikmati segelas kopi di Starbucks Dewata Sunset Road.
Dengan persiapan yang lebih matang, 64 cyclist peserta Freedom Bali 9 ini sangat puas. Akhir minggu yang penuh kebahagiaan bersenda gurau meskipun telah disiksa dengan rute bersepeda rolling dan tanjakan.
“Teman-teman bergurau, kita ke Bali ‘mancal karo bojoe uwong’. Bahasa Jawa yang artinya, kita bersepeda bersama istri atau suami orang lain. Karena memang mayoritas dari kita berangkat sendiri tanpa pasangan. Dan kita gowes bersama-sama di Bali,” bilang Tony Tokutji, salah satu panitia Freedom Bali 9.
Turing ini tidak tertutup hanya untuk anggota FreedomCC tapi diikuti juga oleh komunitas lain seperti Free Bike, WCC, SRBC dan Kraft Kediri. Mereka semua menginap di hotel Fairfield by Marriott Seminyak. (mainsepeda)
Foto : Darius RatjoenCC dan dokumentasi FreedomCC