Hampir semua anggota Brompton Ngalam Squad ini adalah anggota Ratjoen Cycling Club (RatjoenCC), komunitas sepeda terbesar di Malang. Nah, meskipun mereka semua memiliki road bike, tetapi beberapa anggotanya juga bersepeda dengan Brompton.
Awalnya, terkumpul 12 cyclist pengguna Brompton yang kerap gowes bersama-sama. “Jadi kita anggota RatjoenCC yang memiliki dan menggunakan Brompton bisa menyatu lalu gowes sama-sama,” tutur Ferry Mamen, salah satu pendiri Brompton Ngalam Squad.
Sengaja dipilih nama Brompton Ngalam Squad (BNS) yang sangat bernuansa Malang. “Ngalam itu adalah kata Malang dibalik. Di sini terkenal dengan kata-kata yang dibalik. Dibaca dari belakang,” tukas Ferry.
Saat ini, BNS juga berafiliasi dengan Brompton Owner Grup Indonesia (BOGI) ini telah memiliki anggota 48 cyclist. “Ada enam orang anggota perempuan,” bangga Ferry.
Gowes rutin dilaksanakan tiap hari Sabtu pagi. Tidak ada meeting point tertentu karena meeting point ditentukan bersamaan dengan rute yang akan dijalani.
“Kadang jauh. Kadang pendek. Kadang nanjak. Kadang flat. Tergantung mood teman-teman dan tergantung bahasan kita di whatsapp group. Rute kami rupa-rupa gitu yang penting guyon, gowes, dan kuliner,” bilang Ferry lantas tertawa.
Malah lucunya, sudah diputuskan rute tertentu, eh di tengah perjalanan bertemu dengan komunitas lain, tiba-tiba seluruh anggota BNS pindah mengikuti rute komunitas itu.
Biar tidak eksklusif, BNS juga pernah gowes bersama Ngalam Folding Bike mencoba jalan tol Malang Pandaan.
Yang pasti, BNS mempunyai basecamp di kafe MMMM Coffee yang berada di kawasan Basuki Rahmat. “Tidak susah mencari café ini karena di pinggir jalan. Dan kerap jadi meeting point dan finish point terutama saat night ride di bulan puasa ini,” tukas Oky, salah satu anggota BNS.
Komunitas yang lintas generasi mulai dari usia muda hingga tertua, Kung-Kung yang menginjak umur 65 tahun semuanya tetap kompak dan saling bergurau.
Meskipun usia tidak lagi muda, tapi semangatnya mengalahkan cyclist muda anggota BNS. Hampir semua acara gowes diikutinya. Mulai acara internal BNS hingga even-even gowes di luar Malang.
Berbagai prestasi juga pernah ditorehkan oleh komunitas yang terbentuk tanggal 25 November 2017 ini. Harly berhasil menjadi finisher ke-6 even B100K Solo Endurance 2018. Tak kalah dengan Harly. Victor meraih juara satu di Bromo KOM Challenge 2019.
Di BNS, ada salah satu anggotanya yang bernama Andi. Apabila dia ikut gowes, maka ada aja masalah yang menimpa Brompton teman-temannya. Tapi apabila dia tidak ikut gowes, semuannya aman tidak ada masalah.
“Jadi Andi selalu bawa tools lengkap di tas Bromptonnya. Jaga-jaga kalo ada yang bermasalah, dia bisa bantu benerin. Yang sering terjadi adalah rantai putus, shifter bermasalah, atau ada baut yang kendor,” bilang Oky.
Masih banyak angan-angan BNS yang ingin dijalankan sebelum tahun 2019 berakhir. Brompton Ngalam Squad harus eksis di J150K yakni acara endurance di Jogjakarta tanggal 22 Juni.
Lalu juga bakal eksis di BDO 6 di Bali tanggal 5 Oktober. “Paling heboh, teman-teman ingin jalan-jalan gowes dan kuliner di Penang, Malaysia,” tutup Ferry. (mainsepeda)