Sembilan etape perdana Giro d’Italia 2019 telah berakhir. Karena masih belum ada etape gunung, persaingan resmi pun belum terjadi. Tak heran, banyak penggemar merasa lomba tahun ini kurang gereget. Menanggapi sentilan itu, para pembalap mengingatkan untuk jangan khawatir. Karena pekan kedua ini bakal lebih panas, dan pekan ketiga nanti akan “mendidih”!
Jagoan tuan rumah, Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida), menyarankan para penggemar untuk bersabar. Sembilan etape pertama memang lebih banyak disediakan untuk para sprinter.
“Hari-hari lebih berat akan segera tiba, dan itu normal. Orang tahu bakal ada etape-etape gunung yang sangat berat, dan itu sangat sulit untuk dihadapi. Tak heran banyak pembalap memilih menghemat energi sebisa mungkin di awal lomba,” tuturnya.
Setelah hari istirahat pertama, Senin (20 Mei), para pembalap akan menghapi lagi dua etape datar (Selasa dan Rabu, 21-22 Mei). Setelah itu, pertarungan menanjak dimulai. Makin lama makin berat.
Etape 12, Kamis (23 Mei), bakal melintasi tanjakan Principi di Acaia dua kali. Tanjakan itu lumayan kejam, memiliki kemiringan hingga 20 persen. Juga ada tanjakan Montoso, tanjakan kategori 1 pertama di Giro 2019.
Etape 13, Jumat (24 Mei), semakin kejam. Ada tiga tanjakan panjang, dan berakhir di Nivolet Pass, dengan kemiringan mencapai 15 persen.
Etape 14, Sabtu (25 Mei), semakin kejam lagi. Total menanjaknya melewati 3.000 meter! Disusul dengan Etape 15, Minggu (26 Mei), yang juga naik turun mengikuti rute lomba Classic, Il Lombardia.
Bila penggemar menganggap sembilan etape pertama boring, para pembalap bakal mulai disiksa pada pekan kedua ini. Bahkan mungkin akan tak sabar menjalani hari istirahat kedua!
Pada pekan kedua ini, seharusnya para unggulan akan kembali merangkak ke atas klasemen general classification (GC). Untuk sementara, Valerio Conti (UAE Team Emirates) masih mengenakan pink jersey. Tapi dia tidak dianggap sebagai faktor saat etape mulai naik ke gunung-gunung.
Pembalap yang akan ditempel di pekan kedua adalah Primoz Roglic (Jumbo-Visma). Dia sudah memenangi dua etape time trial, dan sekarang berada di urutan 2 GC. Di antara para unggulan, Roglic sedang dalam posisi agak nyaman. Unggul sedikitnya 1,5 menit dari para kandidat juara lain.
Menanggapi posisi sebagai “pemimpin klasemen unggulan,” Roglic tak ingin besar kepala. Apalagi, Giro terkenal sebagai lomba yang penuh kejutan. Dia yang unggul di awal bisa hancur di akhir. Seperti yangdialami Simon Yates (Mitchelton-Scott) tahun lalu.
Menurut Roglic, posisinya sekarang jauh lebih baik daripada harus mengejar. Tapi lomba masih sangat panjang. “Saya tak ingin mengomentari siapa pun, apa kekuatan dan kelemahan mereka. Kami akan menghadapi satu sama lain. Kita lihat saja nanti bagaimana. Sejauh ini, saya masih sehat dan utuh, dan tak sabar menghadapi hari-hari ke depan,” kata mantan atlet ski jumping berusia 29 tahun itu. (mainsepeda)