Banyak teman Hilda Novianti berolahraga sepeda dan mengajaknya, tapi Hilda belum tertarik. Kian hari kian banyak yang mengajaknya, akhirnya tahun 2016, ex-manajer salah satu bank swasta ternama di Indonesia ini mulai tergoda.

“Belum punya sepeda. Pinjam sepeda Cervelo R3 milik teman, Aryan Bunbuarka,” kenangnya. Pertama kali naik sepeda keliling Alam Sutra, Jakarta, Hilda merasakan kebebasan.

Hilda menemukan sensasi berbeda dibandingkan dengan olahraga lari yang selama ini ditekuninya. “Sejak itu, saya jatuh cinta bersepeda,” bilangnya. Bersepeda itu bisa kebut-kebutan lalu berakhir saling ledek yang malah jadi hiburan.

Apalagi Hilda suka berpetualang, bersepeda bisa membuatnya eksplorasi daerah baru. “Saya bisa pergi ke tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dan saat bersepeda ada perasaan bebas dan nyaman terutama saat wajah diterpa angin sejuk,” ujar sosmed influencer dari Re.juve ini.

Setelah bersepeda, olahraga Hilda kian menjadi. Tidak hanya running, tapi merambah triathlon. Awalnya, tahun 2017, Hilda mengikuti acara Mini-Tri yang diadakan oleh Triathlon Buddies.

“Tidak muluk-muluk juara. Saya hanya berpikir bagaimana bisa menyelesaikan 20 km bersepeda tanpa lelah sehingga kaki masih bisa diajak kompromi untuk running,” harap ibu dari Brandon dan Joylene.

Sukses dengan Mini-Tri, Hilda keranjingan even triathlon. “Sejak April 2017 hingga Juni 2019, saya ikut tujuh even triathlon race dan satu even Ironman 70.3,” bangganya.

Saat mengikuti Ironman 70.3 di Bangsaen, Thailand.

Hilda mengaku ada adrenalin yang terpacu saat harus race triathlon di bagian sepeda. Atmosfirnya sangat kompetitif tapi Hilda harus tetap fokus mengatur tenaga membagi dengan lari dan berenang. “Itulah serunya triathlon!” bilang Hilda yang memilik road bike pertama Argon Krypton.

Bersepeda tidak hanya sebagai sarana olahraga, buat Hilda, bisa sebagai pembelajaran atas pengenalan diri sendiri secara mental maupun fisik. “Dengan bersepeda, saya harus bisa lebih sabar dalam mengayuh pedal hingga finis. Terlalu bernafsu tenaga malah habis. Terlalu lambat juga lama finisnya. Itulah menejemen nafsu dan fisik serta mental,” bilang warga apartemen Sudirman Park, Jakarta Pusat.

Chaidir Akbar, coach Hilda saat ini sedang fokus pada pembentukan mental. Dia menilai Hilda tidak percaya diri dan underestimate dirinya sendiri. “Ini mempengaruhi performa saya. Jadi coach mendorong saya untuk mengatasi ini,” tukasnya.

Hampir tiap hari, brand ambassador Tri-Factor Indonesia untuk Belitung Triathlon ini latihan bersepeda di dalam kota Jakarta bersama kawan-kawannya. Juga sesekali gowes menanjak ke Bogor, Sentul, atau Puncak sekalian refreshing.

Momen paling ditunggu oleh Hilda adalah acara gowes santai sehari setelah even triathlon race di sekitaran pulau atau venue race.

Awal tahun 2019, istri Fritz Winata ini mengikuti Ironman 70.3 di kota Bangsaen, Thailand. Setelah even selesai, Hilda berkesempatan mencoba cycling track, Sky Lane Suvarnabhumi di Bangkok.

“Sky Lane adalah surga buat cyclist. Track sepanjang 23,5 km loop, flat square course, aspal mulus, aman dan steril juga gratis!” ceritanya berapi-api. Sayang, Hilda tidak sempat bertemu dengan idolanya, Muzcali.

Mencoba gowes di Sky Lane Suvarnabhumi Bangkok, Thailand.

Tak hanya pengalaman indah bersepeda di luar negeri, Hilda yang sudah dua kali mengikuti Sungailiat Triathlon pasti menghabiskan waktu sehari setelah even untuk bersepeda di pulau Bangka itu.

Dengan rute rolling cenderung flat membelah hutan pinus dan pohon pelawan, membuat Hilda sangat senang. Melewati perkampungan warga setempat, singgah di klenteng dengan pemandangan indah dari atas bukit dan menyusuri jalanan kota Sungailiat semuanya merupakan recovery ride sekaligus “terapi” yang sempurna untuk ibu rumah tangga ini.

Tak disangka, jatuh cinta pada sepeda dan gowes membuat Hilda didaulat menjadi brand ambassador merek sepeda asal New Zealand, Chapter2 sejak pertengahan 2018.

“Saat itu, Chapter2 sedang fokus masuk Indonesia. Teman saya, Tirfan Putera dan Djoenedi Ong mengetahui bahwa saya sedang mencari aero roadbike dan mengusulkan profil saya ke Firman Chandra, pemegang distribusi Chapter2 di Indonesia untuk disupport. Akhirnya, saya menggunakan Chapter2 RERE untuk mendukung aktifitas triathlon. Karena sepeda masih satu, jadi RERE udah seperti soulmate saya,” bangga Hilda.

Bahkan, Hilda sempat bertemu dan gowes bersama dengan pemilik Chapter2 yaitu Michael Pryde. “Suatu kehormatan dan kesempatan langka bisa gowes bersama beliau,” imbuh pemilik akun instagram @hildnov.

Masih ada impian Hilda. Yakni tahun 2020, perempuan kelahiran 12 November ini ingin mengikuti marathon di Jepang atau Eropa lalu dilanjutkan dengan jalan-jalan dan gowes di sana.

“Satu lagi bucket list saya adalah gowes di Belanda, tempat kuliah saya dulu. Bedanya dulu bersepeda dengan city bike dari apartemen ke kampus. Tapi sekarang inginnya pakai RERE keliling Belanda, Belgia, dan Luxemburg,” tutup perempuan yang mengimpikan punya sepeda endurance yang nyaman dengan disc-brake ini. (mainsepeda)

 

Populer

Ramai Latihan ke Gunung Demi Taklukkan Taiwan KOM
COT Journey to TGX Diperpanjang
Tour of Guangxi 2024: Nestapa Vernon, Memenangi Balapan Tapi Gagal Pertahankan GC
Kolom Sehat: His Name is Also Effort
Banting Setir, Rigoberto Uran Kejar Impian Jadi Pemain Sepak Bola
Ijen KOM 2024: Sembilan Cyclist KAI Ingin Taklukkan Tanjakan Ijen
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Tahun Lalu Gagal Dapat Slot Bromo KOM, Berhasil Setelah Standby Sejak Tengah Malam
Kolom Sehat: Don't Rich People Difficult (E-Bike)
Ijen KOM 2024: Waspada Faktor Tuan Rumah di Men Age U29