Keinginan Ramdanus hanya satu, berolahraga! Belum paham sepeda, Ramdanus membeli sebuah mountain bike Mongoose tipe Teocali dengan grupset Shimano XT 10 speed. Keinginannya terkabul. Badan jadi lebih sehat dan segar setelah rutin gowes.

Dua bulan kemudian, Juli 2018, Danus, panggilan akrabnya dipinjami sepeda lipat Brompton oleh Petrus Hardana. Sejak itu, Danus jatuh cinta. Lalu dibelinya Brompton limited edition, CHPT3. “Kebetulan ada teman yang baru pulang dari London dan menawari saya sepeda ini. Saya tertarik warnanya yang keren jadi saya beli,” tutur Danus.

Sejak saat itu, MTB Mongoose menghuni gudang. Dan Danus menemukan “soulmate” sepeda yang paling pas menurut versinya. Menurutnya, Brompton mudah dibawa kemana-mana, modelnya trendy, lebih ringan dari MTB dan gowesnya bisa lebih kencang dibandingkan dengan MTB. “Tentu lebih nyaman digunakan,” alasan Danus.

Kemudahan melipat Brompton benar-benar memikat Danus. “Melipatnya mudah dan cepat. Jadi bisa dibawa ke mobil, kendaraan umum maupun masuk koper untuk travelling,” bilangnya.

Danus mulai keranjingan dan menjadi kolektor Brompton. Terutama seri CHPT3 yang didesain oleh David Millar itu. Tidak hanya satu, dua, atau tiga,... tapi sudah puluhan CHPT3 yang dikoleksinya.

“Seri itu paling nyaman menurut saya. Selain itu adalah kolektor item, warnanya bagus sekali dan digowespun enak karena ringan ada kombinasi titaniumnya,” alasannya. Danus sempat bertemu dengan David Millar saat berkunjung ke Indonesia tanggal 28 Mei 2019 lalu.

David ke Indonesia untuk mengunjungi toko sepeda Spin Warriors yang ditunjuk sebagai distributor resmi apparel CHPT3. “David juga ingin melihat antusiasme pengguna CHPT3 jadi gowes bareng komunitas BROMPCHPT3RS,” bilangnya.

Tak hanya foto dan riding bareng, hanya Danus seorang yang mendapatkan plakat penghargaan khusus. Istimewanya ditanda tangani oleh David Millar sendiri. “Plakat itu tertulis bahwa saya adalah pengoleksi Brompton CHPT3 terbanyak di dunia,” tuturnya.

Danus mengaku tidak menyangka sekaligus sangat senang dan puas. Dia merasa usahanya dalam berburu CHPT3 dan mengoleksi dengan membuatkan ruang khusus Brompton dengan tata letak seperti Brompton Junction di rumahnya itu dihargai secara pribadi oleh David Millar.

Mesti begitu, Danus belum puas, pemburuannya atas Brompton seri CHPT3 belum berhenti. “Tapi saya tetap rasional. Bila ada yang menawari saya dengan harga yang sangat tidak masuk akal, tetap saya tidak mau beli,” tukasnya.

Selain mengoleksi Brompton CHPT3, Danus juga mengumpulkan Brompton seri W12. Meskipun secara spesifikasi biasa saja, tapi Danus kesengsem dengan limited-nya. “Seri itu hanya dijual di Brompton Junction di jalan Westfield no 12 London. Seperti CHPT3, seri W12 inipun dimiliki lebih dari satu begitu pula dengan seri Gold Edition dan Lion City serta lainnya,” bilang Danus.

Tak berhenti di situ, kecintaannya melebar hingga sepeda lipat lain. Seperti Tyrell dan Alex Moulton. Koleksi Alex Moulton-nya tak kalah “mengerikan”. Ada seri Land Rover yang hanya ada 9 unit di dunia!

Ada juga Alex Moulton edisi Grand Union yaitu edisi pernikahan Prince Henry dengan Meghan Markle. Lantas seri 50th Anniversary Alex Moulton yang hanya ada 50 unit di dunia juga menghias ruang sepeda-nya. Berjajar juga seri Brooks, Jubilee, AM Speed, NS Marathon, GT-MK3, XTB batch 21, Klasik 1964, dan Bridgestone Moulton.

Untuk Tyrell, Danus juga tidak main-main mengoleksinya. Ada CSI Candy Red, CSI Golden Yellow, FX Japan Autumn Edition, FX Blue Edition, dan PK-1. “Tyrell tipe CSI dan PK-1 milik saya ditandatangani oleh Hirose, pemilik Tyrell asal Jepang itu,” bangganya.

Bersama Hirose San, pemilik Tyrell.

Pria penggemar mobil Mini Cooper ini tidak berhenti hanya di mengumpulkan sepedanya. Tapi juga membangun kamar yang khusus digunakan untuk menyimpan semua koleksinya. Interior ruang itu dibuatnya seperti museum dengan nuansa Inggris negara asal Brompton dan Alex Mouton.

“Ada lemari kaca yang berisi koleksi-koleksi berbau Brompton, Alex Moulton, dan Tyrell seperti kaus, kacamata, mobil-mobilan diecast, topi, bidon dan lainnya,” ujar Danus yang rela kap mesin mobil Mini Cooper yang berstiker CHPT3 ditandatandangani oleh David Millar.

Meskipun semua sepeda koleksinya adalah limited edition, Danus tidak sayang untuk menggunakannya. Dirinya sering gowes dengan sepeda lipat ke pelosok daerah dan berkenalan dengan banyak teman serta melihat dari dekat dan mengagumi keindahan alam Indonesia.

“Rasanya nikmat sekali, keluar dari keramaian kota untuk kembali ke alam duduk mengagumi ciptaanNya bersama sepeda kesayangan saya,” tutup Danus yang mengagendakan gowes tiap weekend ini. (mainsepeda)

Bersama Steven Harvey, Marketing Director Alex Moulton.

Bersama Will Butler Adam, CEO Brompton. 

Populer

WHO Anjurkan Masyarakat Bersepeda Saat Coronavirus
Specialized Shiv TT Baru: Lebih Ringan, Bukan Lebih Aero
Wakasad Menikmati Gowes Kemerdekaan Tasikmalaya-Pangandaran 100 Km
Slovenia, Negeri Balap Sepeda Tertua yang Terlupakan
Cyclist Singapura Kepincut EJJ Setelah Nonton Videonya
Customize Pakai Spidol dan Cat
Tour de France Preview 7: Team Sky Turunkan Tim Paling Super
Wdnsdy AJ62: Performance Nyaman untuk Cyclist Indonesia
Bill Walton Gowes Tiap Hari, Reggie Miller Juara Balap MTB
Launching Jersey Mengusung Semangat Peduli dan Berbagi