Cyclist Banyuwangi Eko Setiawan masih penasaran untuk mematahkan rekor juara bertahan Trilogi Jawa Timur 2023, Taufik Walhidayah. Pria 36 tahun ini dipaksa selalu mengisi posisi runner-up oleh Taufik dalam tiga rangkaian ajang KOM (King of Mountain) di event kreasi Mainsepeda tersebut. 

Peraih brace medali emas SEA Games Agung Ali Sahbana ingin revans pada gelaran Bromo KOM X yang rencananya digelar pada 18 Mei 2024 mendatang. Cyclist 36 tahun ini tampil kurang impresif pada dua event Bromo KOM dalam dua edisi terakhir.

Terdapat komunitas sepeda di Jakarta yang terbentuk karena efek candu dari kombinasi kopi pahit dan durian. Mereka adalah Kopidurian Cycling Community (Kopidurian CC). 

Persaingan Bromo KOM X di kategori Men Age 30-34 diprediksi akan berlangsung panas. Dua kandidat juara bakal kembali bersua dalam adu kecepatan menuju puncak Wonokitri Bromo pada Sabtu, 18 Mei 2024. Keduanya adalah Firman Hidayat dan Bagus Hefnar.

Kota Malang memperingati hari jadinya yang ke-110 pada Rabu, 1 Mei 2024. Salah satu puncak kegiatannya ialah penyelenggaraan event bersepeda bertema Rolling Into 110 years: Join Malang's Bike Festivity yang didukung juga oleh Mainsepeda. 

Gelar Bromo KOM dalam dua edisi terakhir sudah hilang dari genggaman cyclist asal Malang, Soetanto Tanojo. Dan tahun ini, ia ingin kembali mengambil singgasananya. 

David Mark Wilse, bule Australia yang sudah lama menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) ingin menaklukan tanjakan Wonokitri yang punya gradiens di atas 20%. Tahun lalu ia mencobanya, tapi ia gagal finis under COT saat mengikuti gelaran Bromo KOM 2023 lalu.

Komunitas sepeda asal Semarang ini menggelar acara Halal Bihalal dengan bersepeda menuju dataran tinggi Nglimut, Kendal. Jaraknya sekitar 55 Km dari kota Semarang dengan elevasi 1000 meter dan kemudian berkemah bersama.

Bromo KOM tahun ini terasa istimewa karena memasuki satu dekade penyelenggaraan. Dan semakin terasa spesial karena lokasi start yang akan kembali dimulai di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur. 

Tim Mainsepeda merangkum seluruh perjalanan East Java Journey (EJJ) 2024 kategori 1.500 Km dalam bentuk film dokumenter. Diberi tema The Heaven dan The Hell of East Java, film ini berdurasi 2 jam 31 detik dan telah diunggah di kanal Youtube Mainsepeda.