Memang alasan yang sudah saya tulis di kolom sehat minggu lalu itu adalah yang terpopuler. Walau setelah menulis itu, ada banyak masukkan tambahan dari pembaca

Om Aza dan Om Ray juga seru-seruan ketika di PIK 2 Loop. Mereka menggoda cyclist di sana. Bahkan membajak peloton!

Menanti kepastian partisipasi dari anggota itu seperti cuaca. Walau terlihat cerah, tiba-tiba bisa berubah total. Teman gowes pun seperti itu. Walaupun awalnya tampak meyakinkan untuk ikut, bahkan mengeluarkan berbagai janji untuk meyakinkan teman-temannya, bisa saja ia berubah pada pagi harinya.

Sepeda sultan. Julukan ini disematkan ke Brompton setahun lalu. Sepeda lipat buatan London ini menjadi primdona di Indonesia. Harganya melambung gila-gilaan. Hingga lima kali lipat dari harga normal.

Bersepeda di Jakarta memang tak mudah. Sebab lalu lintas di sana cenderung padat. Apalagi ketika memasuki jam berangkat kerja.

Jakarta bukan sekadar kota terbesar di Indoneaia. Jakarta adalah kota terbesar kedua, ketiga, keempat, dan kelima di Indonesia. Meski demikian, Jakarta belum jadi kota yang benar-benar nyaman untuk pesepeda. Khususnya sepeda sebagai olahraga.

Saat acara pop up store SUB jersey, Wdnsdy Bike, dan Johnny Ray Cycling, saya banyak beraktivitas di daerah Pantai Indah Kapuk. Daerah yang hits dan populer.

Ketika para penikmat Podcast Main Sepeda bertemu Johnny Ray dan Azrul Ananda.

Di episode kali ini Azrul Ananda dan Johnny Ray membawa oleh-oleh dari pameran SUB Jersey dan Wdnsdy Bike di Jakarta pekan lalu. Di tengah perkenalan sepeda AJ5 dan Aluminati, serta produk baru SUB Jersey itu, Om Aza dan Om Ray bertemu banyak penggemar Podcast Main Sepeda.

Podcast Main Sepeda kali ini mengulas tema yang banyak dibicarakan selama pandemi: event gowes virtual. Membicarakan hal tersebut tentu tak lengkap tanpa menghadirkan pemilik rekor-rekor spesial di event gowes virtual, Abah Asril Kurniadi.