Namanya memang rumah kopi. Tapi yang dijual bukan hanya kopi. Ada banyak makanan ringan hingga berat. Mulai dari onde-onde, pisang goroho goreng, kue cucur, dan lainnya.
Melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih bagi yang memberikan dukungan baik lewat media sosial maupun secara lansung. Support para netizen dan teman-teman sungguh luar biasa.
Tanjakan Col D'Azrul Ananda baru dua kali saya lewat. Yang pertama kira-kira empat tahun lalu. Yang ada di podcast kemarin adalah pengalaman kedua saya. Jalannya makin rusak.
Ternyata perjalanan ke timur ini membuat beberapa teman lain ingin meniru langkah kami. Baik meniru yang persis, lebih pendek, atau lebih jauh. Ada yang ingin mulai persis dari Surabaya. Ada pula yang start dari Solo.
Setelah dua hari bersepeda, saya berkeinginan untuk bersepeda secukupnya saja pada hari keempat. Yang dimaksud secukupnya ini memang tetap jauh, tapi jauh versi saya.