Cyclist cantik Andhina Ayuningtyas tak berhenti gowes selama Ramadan. Hanya saja, dia hanya bersepeda indoor di rumahnya dengan menggunakan platform Zwift. Selain itu, Andhina gowes pada dini hari. Sekitar pukul 02.00 atau sebelum sahur.

Andhina Ayuningtyas setop gowes outdoor selama pandemi coronavirus. Demi memutus rantai penyebaran pandemi ini, Andhina memilih gowes di rumahnya menggunakan platform Zwift. Cyclist cantik asal Jakarta ini mengaku sering nge-Zwift pada dini hari, alias sebelum sahur.

Emosi campur aduk. Mau menangis sejadi-jadinya. Ingin teriak sekeras-kerasnya. Saat itu, tinggal enam kilometer menuju finis. Waktu itu, sudah 3.000 meter di atas permukaan laut. Dikit lagi, tinggal climbing 200-an meter saya akan dapatkan medali finisher Maxxis Taroko International Hill Climb 2018. Banyak perjuangan yang harus saya lalui demi medali itu.

Minggu, 24 Juni, Helen bersama Andhina Ayuningtyas dan Mitya berhasil menaklukkan even bersepeda menanjak setinggi 3,275 meter dengan jarak 90 km. Menurut Helen dan Andhina, tanjakan di Taman Nasional Taroko, di sebelah timur kota Hualien, Taiwan ini sangat berat.

Surganya pesepeda ada di Taiwan. Ada Taiwan Bike Show, ada juga Taiwan KOM, keduanya dihelat di penghujung akhir tahun. Di pertengahan tahun, adaeven menanjak di Taman Nasional Taroko sejauh 90 km dengan elevasi 3.275 m ! Helen Tan dan Andhina Ayuningtyas berkesempatan menaklukkannya tanggal 24 Juni nanti.