Dari gowes pagi itu saya dapat pelajaran. Yaitu, saya harus bertanya dan memastikan peleton mana yang beneran cocok untuk santuy, dan mana yang ride asli
Hadir sebagai tamu podcast kali ini adalah sejumlah sahabat dari Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS), yakni Abah Asril Kurniadi, H. Faisol Arif, dan dr. Rachmat Mahendra, Sp.OG
Rute Surabaya-Sarangan mirip dengan karakter balapan etape di Grand Tour. Dari total jarak 200 kilometer itu, sekitar 170 kilometer adalah jalanan flat. Sisanya adalah medan tanjakan.
Sepeda ini sangat booming. Semua jenis sepeda sudah punya versi listriknya. Mulai dari sepeda lipat, sepeda gunung (MTB), hingga road bike. Bahkan, e-bike di road bike makin hari bentuknya makin mirip dengan road bike biasa.
Segala hal tentang gravel bike akan dikupas tuntas di Podcast Main Sepeda Episode 36. Premier Rabu, 17 Maret pukul 16.00 WIB di channel Youtube dan Spotify Mainsepeda.
Nah, kalau begitu, kenapa teman-teman saya di Surabaya ini cerianya di hari Rabu ya? Sampai ada agendanya Happy Wednesday dan itu bisa dibilang sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun.
Aza dan Johnny Ray baru saja gowes 270 kilometer dari Surabaya ke Pos 1 Gunung Kelud di Kediri, lalu kembali ke Surabaya lagi. Mereka berangkat bersama 17 cyclist lainnya dari Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS). Mereka kompak mengenakan jersey seri 05AM dari SUB Jersey.
Akhir pekan lalu Azrul "Aza" Ananda dan Johnny Ray didapuk menjadi bintang tamu dalam launching jersey WCC Surabaya. Dua penggawa Podcast Main Sepeda ini diminta memberikan coaching clinic di hadapan puluhan women cyclist itu.
Azrul "Aza" Ananda dan Johnny Ray kembali memberi panggung kepada Pembalap Sombong. Kali ini bukan sebagai kelinci percobaan untuk tes FTP (Functional Threshold Power). Pada Podcast Main Sepeda Episode Episode 32, Pembalap Sombong akan balapan di Zwift.